Kamis, 20 September 2018

HARUSKAH ANAK-ANAK MENGHAFAL AL-QUR'AN SEJAK DINI ?

Ketika banyak orang menganggap bahwa, menyekolahkan anak sebelum usianya 7 tahun itu tidak baik. Ketika banyak orang menganggap bahwa, mengajarkan anak membaca, menulis, dan berhitung sebelum 7 tahun itu tidak baik dan menyebabkan dia akan bosan belajar di usia dewasanya. Ketika beredar quote "Jangan katakan 'jangan' pada anak-anak". Saya adalah salah satu diantara orang-orang yang masih bertanya-tanya. Benarkah demikian?

Saya adalah anak yang masuk SD di usia KURANG dari 5 tahun, dengan kondisi sudah bisa membaca dan menulis. Dan Alhamdulillah TIDAK BOSAN sekolah sampai sarjana.

Saya adalah perempuan yang saat menjadi mahasiswi Pendidikan Agama Islam, bertanya-tanya dalam kuliah Psikologi 'adakah teori ilmuwan Islam yg akan dikemukakan'?. Bagaimana compare antara teori psikologi Barat dengan teori psikologi Islam? Adakah penelitian yg membahas ini? Membahas tentang teori2 Barat yg bertentangan dg Qur'an Sunnah dan pendidikan para salafush shalih?

Sampai saya terdampar saat itu, dihadapkan pada sebuah Lembah yang manusianya sibuk dengan Al-Qur'an. Lantunan ayat-ayat Allah tidak pernah sepi terdengar. Dan saya.. begitu damai disana.

Lalu saya dihadapkan fakta, bahwa di belahan dunia yang lain, banyak anak2 kecil yang disibukkan dengan Al-Qur'an. Banyak anak-anak kecil yang hafal Al-Qur'an di usia 7 tahun lalu besarnya menjadi Ulama. Sedang mereka yang katanya menggunakan pendidikan terbaik di dunia ada dimana? Mereka yang menggunakan teori-teori pendidikan Barat ada dimana? Siapa yang telah berhasil menjadi Ulama di masa depannya???

Allah berfirman: 
يا يحيى خذ الكتاب بقوة وآتيناه الحكم صبيا

"Wahai Yahya ambillah Kitab itu dengan sungguh-sungguh, dan kami berikan padanya hikmah (kebijaksanaan) ketika masih kecil" (Maryam: 12)

Dalam salah satu Tafsir disebutkan usia Nabi Yahya saat itu 3 tahun. Yang dengannya menjadi dasar dalam pendidikan Islam bahwa menghafal Al-Qur'an dimulai dari usia 3 tahun.

Demikian banyak kisah yang membuktikan bahwa para salaf telah menghafal Al-Qur'an di usia yang belia. Ibnu Abbas menjadi seorang faqiih di usia 7 tahun. Imam Syafi'i hafal Al-Qur'an di usia 7 tahun. Imam Bukhori menghafal Hadits di usia 10 tahun yang tentu berarti beliau telah hafal Al-Qur'an sebelumnya. Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Nawawi, Muhammad Al-Fatih, dan banyak orang-orang besar adalah penghafal Al-Qur'an di usia kecil.

Dan teori-teori Psikologi Barat itu TERPATAHKAN. Meski mungkin ada yang bisa kita ambil, tapi tidak semua harus ditelan mentah-mentah, terlebih jika ia bertentangan dengan Al-Qur'an..

Ketika Ilmu Psikologi Barat mengatakan bahwa masa kecil adalah masa untuk bermain. Benar! Sebagaimana Rasulullah bermain bersama cucunya dengan meletakkannya di atas pundaknya lalu berperan sebagai kuda. Namun tidak menafi'kan bahwa di usia kecil pun diberikan pendidikan dan pembelajaran tanpa mengurangi fitrahnya sebagai anak-anak.

ولقد يسرنا القرآن للذكر فهل من مدكر
"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 17)

Dengan jelas Allah katakan bahwa Al-Qur'an itu MUDAH untuk dipelajari. Dan Firman Allah adalah kalam yang tidak bisa dibantah oleh apapun.

Mengajarkan Al-Qur'an sejak dini pada anak juga bukan semata-mata karna ingin dipakaikan mahkota di hari kiamat. Lebih dari itu, mengajarkan Al-Qur'an di usia dini adalah bentuk usaha kita mendidik sesuai dengan pendidikan Islam. Mereka adalah calon-calon orang besar, calon-calon fuqahaa berotak jenius. Dan tugas kita adalah mengantarkan mereka dengan sebaik-baiknya..

Bersemangat lah wahai Orang Tua. Bersemangatlah wahai Ibu, karna para ulama dibesarkan oleh Ibunda yang luar biasa. Tidak ada penyesalan dalam menghafal dan memberikan pembelajaran Qur'an. Bukan saat ini, tapi nanti insyaAllah, kita petik buah manisnya. Buktikan bahwa, kita MAMPU melakukan sesuatu yang dianggap mereka tidak benar. Tapi mudah-mudahan BENAR di mata Allah.

Siapkan doa terbaik, lalu usaha terbaik.. ❤

Wallahu ta'ala a'lam.

Salam Cinta,
Isty Istianah
Kepsek TAUD Ibnu Mas'ud Yogyakarta

Goresan kenangan Mukernas 1-3 September 2018

Tidak ada komentar: